PONTIANAK - Rumah Sakit Anugerah Bunda Khatulistiwa, Jl Ahmad Yani Pontianak meresmikan operasional fasilitas CT Scan di ruang Radiologi, Rabu, 24 Maret 2021. RS Anugerah Bunda Khatulistiwa terus berupaya menambah jenis pelayanan, sekaligus penunjang pelayanan medis.
“Jika tidak dibantu penunjang, suatu keputusan diagnosis penyakit sulit ditegakkan tetap akurat. Karena itu penunjang diagnosis harus mengikuti jenis pelayanan di rumah sakit. CT Scan di sini akan mempermudah dan mempercepat penegakkan diagnosis, sehingga penanganan pasien bisa lebih cepat,” jelas Direktur RS ABK Pontianak, dr H Badarul Muchtar WD SpOG, ketika ditemui di ruangannya, Sabtu, 27 Maret 2021.
RS ABK menghadirkan alat CT Scan terbaru dengan 32 slice. “Ini cukup untuk kebutuhan di rumah sakit, sesuai sisi efektivitas dan efisiensinya. Ada yang sampai 128 slice untuk kardiovaskuler, tetapi di sini tidak terlalu banyak,” ujarnya.
Alat CT Scan RS ABK cukup untuk melakukan diagnosis penyakit pneumonia dengan lebih cepat, terutama pada kondisi pandemi Covid-19. “Penegakkan diagnosis pneumonia karena Covid-19 melalui CT Scan lebih cepat dari radio rongen. Di masa pandemi ini CT Scan banyak sekali dibutuhkan,” katanya.
Fasilitas CT Scan tak hanya dapat dimanfaatkan pasien RS ABK, tetapi juga pasien rujukan dari rumah sakit lain. “Sekarang kami ada pelayanan CT Scan, harapannya dapat lebih membantu masyarakat Kalimantan Barat. Juga didukung operator profesional terlatih,” ujarnya.
CT Scan di RS ABK sendiri telah disiapkan sejak September 2020. Pada Februari 2021, alat CT Scan telah terinstal, dilanjutkan dengan melengkapi berbagai persyaratan. Antara lain operasional, ruangan, dan uji coba. “Alat kami dapat beroperasional dengan baik, berhasil diuji coba. Karenanya, Rabu kemari, kami resmikan. Juga sebagai laporan pertanggungjawaban rumah sakit terhadap para pemegang saham,” katanya.
Sementara itu, terkait operasional rumah sakit selama pandemi Covid-19, dr H Badarul Muchtar WD SpOG mengakui ada penurunan BOR (bed occupation rate). “Selama pandemi semua pengalami penurunan. Kami lihat bukan dari jumlah kasus, tetapi kemampuan masyarakat mendapat pelayanan di RS swasta yang menurun. Lebih banyak memilih berobat ke pelayanan kesehatan milik pemerintah,” ujarnya.
Meski demikian, RS ABK tetap menjalankan fungsinya secara profesional. Beberapa kasus ibu hamil dengan positif Covid-19 tetap ditangani RS ABK. “Rumah sakit lain tidak mau tangani, kami tetap tangani dengan prosedur prokes yang sudah disiapkan untuk penanganan Covid-19 ibu hamil dan melahirkan. Alhamdulillah, petugas kami memaklumi, karena banyak rumah sakit lain tidak mau terima. Alhamdulillah, petugas kami aman saja hingga saat ini,” jelasnya. (ser)
Komentar (0 Komentar)
Maaf, tidak ada komentar untuk postingan ini.